Lulus Sekolah Pilih D4 atau S1

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, pada Bab VII Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi pasal 22, bahwa gelar antara Program D4 dengan Program S1 adalah sama-sama sarjana, untuk Sarjana(pendidikan akademik) penggunaan gelar dengan mencantumkan huruf S disertai singkatan nama kelompok bidang ilmu, dan untuk Diploma 4 (pendidikan profesionalisme) penggunaan gelar dengan mencantumkan huruf S.ST (Sarjana Sains Terapan). sedangakan untuk beban studi antara Program Sarjana dengan D4 adalah sama (Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 232/U/2000)

Jadi dapat disimpulkan bahwa program Pendidikan Profesional Diploma IV dengan gelar profesional Sarjana Sains Terapan memiliki tingkat yang sama dengan Program Pendidikan Akademik dengan gelar akademik Sarjana.

sesuai dengan berita Jawapos, 3 April 2007

PENS-ITS Yakinkan Kualitas Program D-4

SURABAYA – Terhambat krisis moneter pada 1997, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) bakal kembali menggarap agenda penambahan politeknik di tanah air. Dikti menargetkan penambahan 155 politeknik baru guna meningkatkan jumlah tenaga kerja vocational (kejuruan) yang memiliki keterampilan tinggi.
Rencana itu akan dibahas dalam rapat kecil Direktorat Pembinaan Akademik Dikti di Jakarta hari ini. Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (PENS-ITS) Dr Ir Titon Dutono MEng termasuk salah satu pihak yang diundang dalam pertemuan tersebut. Program penambahan 155 politeknik baru itu diproyeksikan berlangsung hingga 2010.

Gagasan pemerintah menambah politeknik, antara lain, karena melihat kondisi pasar kerja Indonesia. Seperti diungkapkan Ir Nonot Harsono MT, mantan wakil direktur II PENS, kebutuhan industri terhadap tenaga supervisor level menengah (di atas tingkat SMA atau SMK) cukup tinggi. “Saat ini, tren pendidikan kita S-1. Semuanya berlomba-lomba ke sana. Padahal, sebenarnya pasar lebih banyak membutuhkan tenaga terampil,” ujar Nonot.

Penambahan jumlah politeknik merupakan angin segar. Namun, hingga kini yang masuk ke politeknik masih didominasi lulusan SMA. Untuk lulusan SMK yang sebenarnya lebih memiliki skill, justru hanya sedikit yang tersaring dalam seleksi masuk. “SMK memang diproyeksikan untuk bekerja, tapi idealnya ada pendidikan berkelanjutan,” lanjut pria yang mengajar sejak 1988 itu.

Pendidikan berkelanjutan dimaksudkan agar siswa kejuruan tetap bisa belajar ke jenjang yang lebih tinggi. Lulusan SMK, misalnya, dapat melanjutkan ke politeknik yang sesuai jurusannya. “Dengan penambahan jumlah SMK, seharusnya ada pendidikan keberlanjutan. Mungkin hal itu juga akan dibahas dalam rapat besok (hari ini, Red),” kata Titon.

Pendidikan berkelanjutan tak hanya sampai pada diploma 3, tapi juga diploma 4 alias D-4. Kini sekitar 50 persen di antara 26 politeknik negeri di tanah air memiliki D-4 dengan jumlah mahasiswa cukup besar. “Mereka sama-sama bergelar sarjana. Hanya, belum semua masyarakat paham, jadi masih banyak yang ragu,” ungkap Titon.

Program D-4 politeknik hanya ada pada bidang rekayasa, ekonomi, dan bisnis. “Bisa dikatakan, D-4 adalah program sarjana dengan muatan pendidikan praktik terjadwal yang sangat besar,” jelasnya. Denagn demikian, lulusan D-4 lebih siap kerja di industri.

Sistem pendidikan D-4 adalah paket dengan kelas kecil, maksimal 30 mahasiswa per kelas. Jumlah SKS yang mereka ambil pun sama dengan S-1, yakni 144. Ketika lulus, mereka bergelar sarjana sains terapan (SST).

Menurut Titon, jumlah mahasiswa yang didesain kecil itu dimaksudkan agar terstandar dengan deviasi kualitas yang tidak lebar. “Beda dengan lulusan S-1, yang kreatif menjadi hebat sekali. Tapi, yang tidak kreatif kelihatan terbelakang,” jelasnya.

Hingga kini, lulusan PENS-ITS terserap di berbagai industri. “Beberapa berwiraswasta,” katanya. Hanya, lanjut Titon, sebagian ditolak lantaran industri belum memahami program D-4. “Keraguan datang karena itu barang baru. Belum semua masyarakat paham, tapi seharusnya kita mulai menyadari bahwa D-4 itu sama-sama sarjananya dengan yang S-1,” tegasnya.

Jadi gak usah bingung untuk memilih antara Sarjana dengan Diploma IV

Posted in Berita. 5 Comments »

5 Responses to “Lulus Sekolah Pilih D4 atau S1”

  1. smunsala Says:

    @wala
    apanya yang lucu

  2. nae`hoon Says:

    akhirnya saya mengerti perbedaan antara d4 & s1…..
    uum….. klo jurusan perhotelan d4 ttp sama aja khan kayak lulusan s1?
    hehe…..^^v

  3. ikki Says:

    tapi klo nglamar cpns, d4 ditolak meski lowongannya s1.


Leave a reply to ikki Cancel reply